Okey mungkin ini akan jadi tulisan yang terasa agak bitter, tapi harus diniatkan menulis lagi semenjak ...
Semua orang punya mimpi, cita-cita, dan keinginan ketika kita kecil kelak ingin menjadi seperti apa. Menjadi dokter, pilot, tentara, dan superhero adalah yang paling common.
Seringnya mimpi ada hanya ketika kita tidur. Gue yang dulu selalu merasa bisa mencapai sesuatu ketika umur 25 tahun pada akhirnya sekarang hanya menjadi orang yang mempunyai hate love relationship dengan pekerjaan gue sekarang. Bukan, bukan masalah uang karena di sini gue "lumayan" bisa membeli yang gue inginkan waktu kecil. Tapi lingkungan yang amat sangat ... mendengki akan satu sama lain.
Gue tahu di setiap sudut ruangan di dunia ini akan ada selalu orang-orang menyebalkan ini, yang selalu merisak orang lain. Sebelumnya gue masih merasa cuek ya karena, i don't give a shit about them, just fuck yourself. Tapi ya seperti halnya batu yang terus terkikis oleh tetesan air, lama kelamaan gue juga muak, sat!
Bekerja dari mulai pukul 07.30-16.00 (yang seringnya sampai 19.00) bukan sesuatu yang gue bayangkan sih saat kecil. Gue kira ketika dewasa gue bakalan berayun dari gedung ke gedung di daerah Sudirman sambil menyelamatkan orang-orang dari kejahatan. Your friendly neighborhood. Ternyata di Sudirman jarak antar gedung cukup jauh ya, jadi gue memutuskan untuk mengubur mimpi tersebut. hmmm.
Dengan kerjaan yang gue jalanin sekarang ini, bills yang harus gue bayar, rute yang setiap hari diulangi, teman yang semakin sedikit jumlahnya, semakin bisa melihat sisi buruk orang lain, tanggung jawab akan sesuatu semakin besar, orang tua yang memutih rambutnya, serta kurangnya olahraga, melihat orang semakin sukses, mengasihani diri sendiri itu adalah sedikit dari banyak hal yang mungkin dialamin oleh rata-rata sobat sejawat gue.
Untuk itu sekarang adalah saatnya kita mengeluh, gak ada kok yang ngelarang kita untuk mengeluh selama kita tidak lupa bersyukur. It's okey untuk gagal sekarang, untuk merasa orang lain lebih baik daripada kita. Cobalah cintai diri sendiri dengan cara tidak membebani diri kita. Gapapa kok kita gak bisa mewujudkan mimpi kita, ya mungkin beberapa orang berhasil meraih mimpinya. Tapi kalau kita gak bisa ya it's okeyyy.
Karena jika kita gak bisa berdamai dengan diri kita dan memaksakan mimpi-mimpi kita, kapan kita bisa menikmati hal yang sekarang kita punya? Ayolah jujur, yang lo milikin sekarang udah pernah lo syukuri belum?.
Halah lo ngomong gini kayak yang paling bener aja, sat!!!.
Ya gue gak bilang gue bener, tapi mulai sekarang gue mau nikmatin hal yang gue punya dulu sebelum nanti gue akan kehilangan itu satu per satu.
Popular Posts
-
Sering gue tanya ke beberapa temen cewek tentang 'gimana sih kriteria cowok lu ?' dan kebanyakan dari mereka menjawab 'hmmm gima...
-
Okey mungkin ini akan jadi tulisan yang terasa agak bitter, tapi harus diniatkan menulis lagi semenjak ... Semua orang punya mimpi, cita-c...
-
Menurut lo apa itu haters ? orang yang gak suka sama lo ? orang yang benci ? atau mungkin orang yang paling perduli sama lo ?. apapun itu h...
-
Sudah terlalu lama sejak gue nyentuh blog ini, beberapa bulan waktu yang lumayan lama tanpa satupun postingan, eh, atau udah beberapa tahun?...
-
Yup! Seperti janji gue tadi sekarang gue bakal ngasih tau alasan kenapa bikin blog ini. Nama gue Ifraz Farhan, umur 19 tahun. Alesan gue n...
-
Salah satu hal yang menjadikan kehidupan kita rumit adalah karena adanya standarisasi atau passing grade yang membuat banyak dari kita memil...
-
Banyak hal yang menurut gue tidak bisa selalu kita bawa, contohnya yaitu kebiasaan. waktu masa SMK gue sering main/nongkrong dan tiap ada ya...
-
Dari kecil gue selalu diberikan main set jika kita nakal kita gak akan jadi apa-apa. Beberapa hari yang lalu gue sempet baca artikel yang me...
-
Perkembangan teknologi sangat pesat pada saat ini. Gak bisa dipungkiri semakin lama interaksi sesama manusia udah gak mengenal jarak, mau se...
-
Sudah 3tahun lebih hubungan gue dan pacar gue berjalan, banyak moment yang udah kita habiskan bareng-bareng. Tapi ada yang gue heran kenapa ...
Diberdayakan oleh Blogger.