Kita kalau makan sesuatu pasti suka rasa yang bervariasi, mulai dari pedas, asin, gurih, manis, dan lainnya.
Sama seperti makanan, manusiawi rasanya kalo kita menyebut setiap orang memiliki sifat marah, sedih, senang, dan lainnya.
Sedikit cerita, banyak temen-temen ataupun orang yang baru atau udah lama kenal sama gue kalo gue tanya "eh gue tuh orangnya kayak gimana sih menurut lu?". Mostly, mereka akan jawab kalo gue itu "lucu, menyenangkan, humoris".
Lalu ada pertanyaan "kenapa sih elu memilih jadi orang humoris?". Jawabannya sih gampang, karena everyone, they deserve to be happy.
Alasan lainnya karena gue suka aja buat orang senyum atau ketawa kalo lagi bareng gue, masa mau sih lo ketika suasana sekitar lo sehari-hari jadi seperti antrian untuk eksekusi mati yang tegang banget.
Masalahnya gak semua perasaan gue itu humor, ada juga sedih, galau, marah dan perasaan lainnya seperti manusia pada umumnya.
Gue sebel banget ketika gue ngomong serius malah diketawain. Ketika gue mau me time selalu dianggap gak perlu, apalagi ketika gue marah akan selalu dianggap gue tuh gak marah. Tai banget.
Ada kalanya pada satu hari kita bangun dalam keadaan galau, sedih atau marah entah karena mimpi dan lain hal.
People don't take me seriously. Mereka selalu menganggap bahwa gue itu remeh. Padahal salah satu tujuan gue membuat mereka tertawa adalah supaya mereka ngelupain masalah yg mereka punya. But they never thank me for that.
Apalagi ketika gue galau atau marah, i wish they understand what i feels instead of being an asshole.
Kenyataannya mereka bakalan jadi asshole, they're bullying me, they mocking me. Yang gue inginkan cuma waktu sendiri, bukannya malah dihibur dengan cara begitu. Entah menghibur atau mereka emang ngeremehin gue aja.
Itulah alasan gue sangat amat suka kalau lagi di rumah, ngeliat mama seneng itu udah jadi bagian kebahagiaan terbesar gue. Untuk saat ini cuma nyokap doang yg bisa bikin gue senyum, yang tau kalo anaknya juga punya perasaan senang, sedih, galau ataupun marah ketika semua orang merendahkan perasaan lain yg gue punya.
Ya mungkin cuma Allah dan blog yang bisa menerima perasaan galau gue hehehe
0 komentar:
Posting Komentar