Sebagian besar orang menganggap, eh bukan, hampir semua
menganggap cewek adalah korban utama dari tindak kriminal perasaan yang lagi
ngetrend saat ini yaitu pemberi harapan palsu(php) atau pemberi harapan
kosong(phk). Tapi cobalah kita telaah baik-baik apa yang menyebabkan php.
Dari pengamatan gue selama ini, faktor utama terjadinya php
adalah perbedaan prinsip dalam mendapatkan pasangan antara cowok dan cewek.
Cowok merupakan mahluk yang mengutamakan logika dibanding perasaannya,
kebalikan dari cewek. Terus, kenapa faktor ini yang jadi pemicunya? harusnya
kan faktor itu menjadi pelengkap satu sama lain? Secara teori iya, secara
praktek? Engggaaaaaaa!
Kita ambil contoh mawar(cewek) lagi PDKT sama 3 orang
cowok(percaya deh cewek kalo pdkt gak mungkin cuma dengan satu cowok) dengan
tingkat ketampanan setara. Gebetan pertama, sebut saja si A udah PDKT dengan si
cewek selama kurang lebih 12tahun, si A ini menganggap kalo cewek yang dia suka
ini gak perlu status selama rasa saling nyaman udah didapat. Lalu ada si B,
yang PDKT selama 5 bulan dengan si cewek. Si B ini udah mulai ada perasaan sama
mawar dan dia cuma nunggu moment yang pas buat nembak tapi si B ini memiliki
banyak pertimbangan karena takut inilah, itulah dan lain lain. Terakhir si C,
cowok yang baru PDKT dengan mawar selama 2 minggu dan kalo gak ada halangan
besok katanya mau nembak si mawar.
Menurut lo siapa yang bakalan jadi pacarnya si mawar? Kalo
lu sebut si A, loooo salah besarrrrr men. Karena pada kenyataanya si C dengan
modal pdkt selama 2 minggu yang akan jadi pacarnya si mawar. Lho, kok?
Pada dasarnya cewek akan memilih siapa yang lebih cepet
nembak dia. Mawar akan beralasan kalau si A dan si B adalah tukang php karena
gak kunjung nembak dia. Ya meskipun mereka punya alasan buat nunggu waktu yang
tepat. Tapi mawar gak akan peduli, yang dia tahu tuhan penyayang umatnya, oooh
apaaa yang terjadi terjadilahh yang dia tahu hanyalah menyambungggg nyawaaaa~